Tuesday, May 28, 2013

minggu ini tentang aku

hari ini aku sariawan
n gag tau knapa aq bisa sariawan

seminggu yang lalu aq kecelakaan
tapi Alhamdulilah q gpp
aq bersyukur



aq sering sakit
knapa???
mngkin karna pola hdupku yg tak sesuai





radang,batuk,pilek,,,,




sebentar lagi ujian
aq blum persiapan
pengen bisa menjadi bisa dan membahagiakan orang tua

Saturday, April 20, 2013

bintang dewan toro


LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR PENAPIS (FILTER)


LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR
PENGAMATAN PENAPIS (FILTER)



Di susun oleh :
Nama                 : Bintang Dewan Toro
NIM                     : 021200322
Program Studi   : Elektronika Instrumentasi

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2012


PRAKTIKUM
PENGAMATAN PENAPIS (FILTER)

       I.            TUJUAN
1.      Mengamati karakteristik rangkaian filter pasif.
2.      Menentukan frekwensi-frekwensi kritis 4 macam filter pasif, dengan grafik semilog.

    II.            DASAR TEORI
Filter adalah suatu rangkaian yang mempunyai masukan dan keluaran, yang sifatnya menyaring (menapis) yaitu melewatkan sinyal dengan frekuensi tertentu.
Filter pasif : filter yang dalam proses penyaringan tidak menguatkan sinyal, biasanya hanya terdiri atas RLC.
Filter aktif : selain menyaring juga menguatkan ( penguatan > 1), biasanya menggunakan penguat transistor atau IC.
Suatu sinyal dinyatakan difilter bila daya keluarannya sama dengan  setengah daya maksimum. Sebaliknya sinyal dilewatkan  (pass) bila daya keluaran lebih dari setengah daya maksimum. Jika daya masukan dinyatakan dengan Pi dan keluaran Po, maka penguatan daya dituliskan :
           
      

JikaV2danV1keduanyabekerjapadahambatan yang samabesarnya, makaR1=R2, sehingga :
Catatan :
Skala dB pada multimeter menggunakan nilai tegangan V=0,775 volt sebagai tegangan acuan yang berarti bila tagangan ac menunjukkan 0,775 maka jarum menunjukkan 0 dB pada skala dB.
      
       Untuk melukiskan respon frekuensi pada kertas log yaitu dengan grafik penguat tegangan (ratio tegangandalam dB) fungsifrekuensi, sepertigambarberikut :

Gambar VI-1 Grafik bagan bode di  atas kertas log
Av= -3db untuk f = fc
fc adalah batas frekuensi,
dan kemiringan diperoleh dengan menghubungkan titik :
(fc,0dB) dan (2fc,-6dB) atau
(fc,0dB) dan (4fc,-12dB) dst.

Kemiringan     = -6dB/oktaf
                      = -20dB/dekade

:
Ada 4 macam filter yang akan dibahas disini, yaitu :

a)      Low Pass Filter (LPF): melewatkan sinyal yang mempunyai frekuensi di bawah frekuensi tertentufc.
b)      High Pass Filter (HPF): melewatkan sinyal yang mempunyai frekuensi di atas frekuensi tertentufc.
c)      Band Pass Filter (BPF): melewatkan sinyal yang mempunyai frekuensi di antara dua frekuensi tertentufdanf2 .
d)      Band Rejection Filter (BRF): menahansinyal yang mempunyai frekuensi di antara dua frekuensi tertentufdanf2 .

Sket grafik penguatan tegangan Av terhadap frekuensi secrs ideal dan praktis seperti gambar VI-2.

Gambar II-2 Tanggapan frekuensi keempat macam filter.
a) Secara ideal,            b) secarapraktis.
 










a)      Low Pass Filter
Rangkaian sederhana Low Pass Filter RC seperti Gambar VI-2.Untuk frekuensi rendah tegangan output sama dengan tegangan input, akan tetapi pada frekuensi tinggi sinyal output diperkecil. Inilah yang dimaksud sebagai Low Pass Filter, artinya sinyal dengan frekuensi rendah lolos dan isyarat dengan frekuensi tinggi tidak lolos, yaitu diberi pelemahan.

Kalau pada rangkaian Gambar II-3 diberi masukan Vi berbentuk sinus dengan frekuensi w = 2pf, maka hubungan masukan dan keluarannya : 
                                               

Gambar II-3 Low Pass Filter RC
dimana :
                                                               
                                                               
sehingga :

jadi
Yang grafiknya sepertigambar VI-1.

Adanya bilangan kompleks pada persamaan mununjukkan bahwa ada beda fasa antara keluaran dan masukan, sebesar  :
q(w)  =  arc tan wCR  = arc tan 2pfCR
atau
Dari persamaan dapat difahami bahwa penguatan Avmakin kecil jika frekuensi makin besar( Avmaks= 1 jikaf = 0 ). Batas frekuensi filter (fc) ditentukan pada harga penguatan teganganAv = 1/2 dari maksimumnya.

b)      High Pass Filter
Rangkaian RC High Pass Filter sederhana ditunjukkan pada gambar VI-4, rangkaian ini disebut rangkaian pendiferensial RC.


Gambar VI-4 High Pass Filter RC.


Dengan cara yang sama seperti diatasdi dapat :
Ataudimana
Rangkaian High Pas Filter meloloskan sinyal dengan frekuensi tinggi, yaituf >> fc; sedangkan frekuensi rendah tidak lolos, yaitu f << fc.

c)      Band Pass Filter
Rangkaian Band Pass Filter berupa rangkaian resonan siseri.


Gambar VI-5 Band Pass Filter RLC seri.

atau
Faktor kualitas  :
Lebar pita  :


 















Gambar VI-6 Respon frekuensi Band Pass Filter RLC seri.


 III.            ALAT DAN BAHAN

1.     Generator fungsi (sinus 1 Hz s.d. 20 KHz) = 1 buah
2.     Osiloskop dan Probe
3.     Kapasitor dan resistor

   IV.        LANGKAH KERJA

A.    Low Pass Filter R-C
1.   Buat Rangkaian seperti gambar II-3.
2.   Dengan bantuan Osiloskop, carilah perkiraan frekuensi kritis (Vo = 0,7 Vi).
3.   Buat data f, Vi dan Vo di sekitar fc (10 variasi f)
B.    High Pass Filter R-C
1.   Buat Rangkaian seperti gambar II-4.
2.   Ulangi langkah A-2 dan A3
C.    Low Pass Filter R-L
1.   Buat Rangkaian seperti gambar II-4.(ganti C dengan L)
2.   Ulangi langkah A-2 dan A3
D.    High Pass Filter R-L
1.   Buat Rangkaian seperti gambar II-3. (ganti C dengan L)
2.   Ulangi langkah A-2 dan A3
E.    Band Pass Filter R-L-C
1.   Buat Rangkaian seperti gambar II-5.
2.   Ulangi langkah A-2 dan A3

    V.        DATA PERCOBAAN
( terlampir )
   VI.        PEMBAHASAN DATA
Berdasarkan Praktikum Elektronika dasar yang telah kami lakukan tentang Pengamatan Penapis (Filter), kami mendapatkan data hasil analisa kelompok kami, yakni sebagi berikut:
A.    Low Pass Filter (LPF RC)
Vi = 4 volt
No.
F
Vo (Volt)
1.
1K
4
2.
1K5
4
3.
2K
4
4.
5K
3,6
5.
8K
3,5
6.
10K
3,4
7.
12K
3
8.
14K
2,8
9.
16K
2,6
10.
18K
2,4
11.
20K
2,3
12.
40K
1,6
13.
60K
1
14.
80K
0,8
15.
100K
0,5

Pembahasan :
Berdasarkan tabel diatas, Vout diperoleh dengan cara mengubah frekuensi pada osiloskop, dari tabel data yaitu semakin besar frekuensi tegangannya menurun. Hal ini sesuai teori karena pada frekuensi tinggi sinyal output diperkecil. Ini yang di sebut low pass filter, yaitu sinyal dengan frekuensi rendah lolos dan isyarat dengan frekuensi tinggitidak lolos( diberi pelemahan).

B.    High Pass Filter (HPF RC)
Vi = 4 volt
No.
F
Vo (Volt)
1.
1,6K
0,5
2.
1,8K
0,5
3.
2K
0,6
4.
4K
1,1
5.
6K
1,4
6.
8K
1,8
7.
10K
2,2
8.
12K
2,4
9.
14K
2,6
10.
16K
2,8
11.
18K
2,9
12.
20K
3
13.
40K
3,2
14.
60K
3,4
15.
80K
3,6

Pembahasan :

Berdasarkan tabel diatas, Vout diperoleh dengan cara mengubah frekuensi pada osiloskop, dari tabel data yaitu semakin tinggi frekuensi maka Voutnya juga semakin naik. Hal ini sesuai teori yaitu rangkaian HPF RL meloloskan sinyal dengan frekuensi tinggi, f >> fc , sedang frekuensi rendahnya tidak lolos, f<< fc .




C.    Low Pass Filter (HPF RL)
Vi = 4 volt
No.
F
Vo (Volt)
1.
1K
0,4
2.
1K5
0,4
3.
2K
0,5
4.
5K
1,2
5.
8K
1,4
6.
10K
2
7.
12K
2,4
8.
14K
2,6
9.
16K
2,8
10.
18K
3
11.
20K
3,2
12.
40K
3,6
13.
60K
3,8
14.
80K
4
15.
100K
4

Pembahasan :

Berdasarkan tabel diatas, Vout diperoleh dengan cara mengubah frekuensi pada osiloskop, dari tabel data yaitu semakin frekuensinya naik maka Voutnya juga naik. Hal ini sesuai dengan teori dimana rangkaian LPF RL karakteristiknya menyerupai rangkain dari HPF RC.







D.    High Pass Filter (HPF RL)

Vi = 4 volt
No.
F
Vo (Volt)
1.
2K
3,6
2.
4K
3,6
3.
6K
3,4
4.
8K
3,2
5.
10K
3
6.
12K
2,9
7.
14K
2,8
8.
16K
2,5
9.
18K
2,4
10.
20K
2,3
11.
40K
1,4
12.
60K
1
13.
80K
0,8
14.
100K
0,6
15.
120K
0,4

Pembahasan :

Berdasarkan tabel diatas, Vout diperoleh dengan cara mengubah frekuensi pada osiloskop, dari tabel data yaitu semakin naik frekuensi maka Voutnya semakin turun. Hal ini sesuai teori yaitu karakteristik rangkain HPF RL menyerupai LPF RC.






E.    Band Pass Filter (BPF RLC)

Vi = 4 volt
No.
F
Vo (Volt)
1.
1K
0,2
2.
2K
0,6
3.
4K
1
4.
6K
1,4
5.
8K
2,2
6.
10K
2,8
7.
12K
3,2
8.
14K
3,6
9.
20K
3,2
10.
40K
1,6
11.
60K
1
12.
80K
0,8
13.
100K
0,6
14.
120K
0,5
15.
140K
0,4

Pembahasan :

Berdasarkan tabel diatas, Vout diperoleh dengan cara mengubah frekuensi pada osiloskop, dari tabel data yaitu pada  frekuensi tertentu, Voutnya akan naik dan pada frekuensi tertentu juga Voutnya akan turun drastic yaitu dari frekuensi 1-20K mendapat Vout 0,2- 3,2 volt dan turun pada frekuensi 40-140K mendapat Voutnya 1,6-0,4 volt. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada frekuensi tertentu  Voutnya naik dan saat frekuensi tertentu juga Voutnya akan turun.


VII.            KESIMPULAN
1.       Pada rangkaian dari LPF RC yaitu frekuensi naik tetapi Voutnya menurun.
2.       Pada rangkaian dari HPF RC yaitu frekuensi naik maka Voutnya juga naik.
3.       Pada rangkaian dari LPF RL yaitu frekuensi naik maka Voutnya juga naik, ini menyerupai karakteristik dari rangkaian HPF RC.
4.       Pada rangkaian dari HPF RL yaitu frekuensi naik tetapi Voutnya menurun, ini menyerupai karakterisitk dari rangkaian LPF RC.
5.       Pada rangkaian dari BPF RLC yaitu Voutnya naik pada frekuensi tertentu dan akan turun pada frekuensi tertentu juga.


VIII.            DAFTAR PUSTAKA

1.     Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar, Toto Trikasjono, ST dkk.2005. STTN BATAN Jogjakarta.
Jogjakarta, 15 Oktober 2012
Asisten,                                                                                    Praktikum


Toto Trikasjono, ST M.Kes                                                                      Bintang Dewan Toro